Tuesday 12 April 2016

[FOTOGRAFI] Share or Save?? Money or Lifestyle?? [CURHAT]

     Sudah sangat lama sekali saya meninggalkan blog ini, mungkin karena kesibukan kantor dan kerjaan yang sangat padat dan deadline serta "kejar setoran" di luar kantor. Kemarin sempat ditegur Komunitas karena sudah jarang upload artikel atau sekedar share sesuatu, namun saya hanya bilang "Maaf". Dan sekarang saya ingin mengshare sesuatu yang menjadi ganjalan saya setelah saya terjun dan menekuni DUNIA FOTOGRAFI. Hobi baru ini, muncul karena hobi saya yang lain yaitu jalan-jalan. Berawal dari kamera DSLR pinjaman, saya mencoba belajar lebih dalam soal dunia baru ini. Semakin lama saya mempelajarinya, semakin saya menemukan kecintaan dengan Fotografi.
     Sudah sekitar hampir 2 Tahun ini saya mencoba menekuni, yang berawal dari kamera pinjaman, akhirnya saya minta ijin istri dan Ibu saya untuk membeli kamera 2nd, itupun saya mencicil alias kredit, saya pikir ini awal untuk belajar saja lagipula ada pepatah
"Kamera hanya alat, Foto yang bagus dihasilkan dari orang yang berada di balik kamera itu sendiri".
Memang sedikit pepatah yang menghibur, dimana disaat itu saya memang tidak mampu membeli kamera baru hehe..  Berjalannya waktu saya mulai membaur ke dalam komunitas Fotografi lokal, dan kebetulan teman lama saya yang pernah jadi teman kuliah adalah seorang penghobbi fotografi dan mempunyai komunitas, bahkan dia ditunjuk menjadi ketuanya. Dari situ saya menemukan jalan terang kemana saya harus belajar tentang dunia kamera ini. Banyak Event-Event yang pernah saya ikuti dan juga perlombaan-perlombaan fotografi juga, namun sayang..memang saya belum pernah mendapat juara..jujur banget.hehe. Namun itu semua tidak lantas mematahkan semangat saya untuk belajar. Dan jujur, salah satu motivasi terkuat saya saat itu adalah cenderung ke arah MATERI.
     Benar adanya motivasi itu menjadi pemicu saya untuk belajar dengan sangat keras, berbagai hal membuat saya menjadi fanatik dan membuat saya "kesetanan" soal fotografi. Terlebih melihat teman-teman menghasilkan rupiah dari memotret, membuat saya terinspirasi untuk menjadi seperti mereka. NAMUN, semakin lama, saya menemukan titik jenuh. Saya merasa sia-sia belajar ini semua. perkembangan tidak dirasa, hasil pun tak ada. Bahkan saya sudah selalu berdoa agar hobi saya ini menghasilkan. Sempat kamera saya ini berbulan-bulan mangkrak dan tak tersentuh. Hingga Suatu saat istri saya bilang "gak harus kamu keluar jauh-jauh mas dan terobsesi dengan ini, kamera hanya alat untuk mengdokumentasikan, kamu bisa memotret ibu, kakak, adik, atau keluarga dekatmu". Dari situ saya sadar, kalau kamera tak lebih hanya alat dan saya lupa dengan niat awal saya yaitu Hobi.
     Mulai dari situ, saya kembali lagi dengan kamera saya, saya kembali memulai hobi saya memotret apa yang saya anggap menarik, tanpa sedikitpun saya memikirkan apakah ini bisa menghasilkan rupiah atau tidak. Saya merasa belajar lebih fokus, karena saya menekuni hal yang memang saya suka i, tanpa ada beban untuk mengikuti kemauan pasar.
     Saya mulai upload atau SHAREkan foto-foto saya ke dalam Facebook, Instagram, Twitter, Path, Blog dan komunitas, Tanggapan yang muncul cukup beragam, ada yang bilang kurang, ada yang bilang bagus, dan dari situ saya semakin tahu kekurangan saya dimana dan terus berusaha memperbaikinya. Semakin lama, saya semakin enjoy dan merasa lebih dalam mengetahui dunia kamera ini. Dan berkaitan dengan judul diatas antara SHARE or SAVE?? disini konteks saya adalah, mana yang lebih baik antara kita share sebanyak-banyaknya karya kita atau kita simpan karya-karya kita dan menjadi konsumsi pribadi. Dan saya rasa ini bukan masalah baik atau tidak baik, karena sebenarnya ini semua adalah pilihan.
     Banyak orang menganggap teralu sering menSHARE foto atau karya kita di sosmed dianggap sebagai "ALAY DSLR", Bagi saya TIDAK. Karena seperti saya dan teman-teman lain lakukan di komunitas, saya upload foto-foto karya saya di medsos tak lebih untuk mengharapkan kritikan membangun bukan sekedar PERHATIAN dan PENGAKUAN. Karena cara orang belajar, masing-masing yang dilakukan. JADI intinya soal SHARE or SAVE ini, saran saya adalah kembali ke dalam diri masing-masing, jika memang ingin mengshare NIATkan dalam hati anda yang masih belajar untuk siap menerima cacian, kritikan, bahkan penolakan, NAMUN juga jangan cepat besar kepala dan puas diri jika banyak pujian yang datang. Jadikan itu semua sebagai tolok ukur kemampuan anda didalam belajar, anggap saja sebagai "RAPORT BELAJAR" anda, berdasarkan reaksi orang yang beragam. Karena foto yang sudah di upload, sudah pasti akan menjadi konsumsi publik.
     Jika kita memilih untuk hanya SAVE karya kita, untung rugi juga jelas pasti ada. Seperti jika kita hanya mengSAVE foto kita, tanpa orang melihat karya kita, untungnya ya kita gak dapat reaksi negatif  dan kita terhindar dari sakit hati dan cemoohan orang terlepas dari apapun hasil foto kita, dan juga foto kita hanya akan menjadi konsumsi pribadi untuk memenuhi kepuasan diri, Ruginya ya kita tidak tahu kemampuan kita seberapa, apakah sudah bagus atau belum, bagi yang ingin dengan tekun menekuni Dunia Fotografi sebagai hobi.
     Jika kita bertanya "APAKAH FOTOGRAFI BISA MENGHASILKAN UANG? APAKAH FOTOGRAFI BISA MENJADI SUMBER PENGHASILAN???" Saya Jawab SANGAT BISA.
tak dipungkiri banyak fotografer terkenal yang memang sukses menjalalankan "HOBI" ini. NAMUN saran saya kita perlu merubah sedikit mindset kita terlebih dahulu. Seperti yang saya ungkapkan di awal, jika kita terlalu mengorientasikan FOTOGRAFI dengan INCOME, sebaiknya ditahan dulu. Karena akan timbul dalam diri kita kalau semua pencapaian kita hanya akan diukur dari seberapa banyak uang yang kita dapat. Jika kita tidak segera menghasilkan uang, kita merasa gagal dan akan cepat menyerah lalu GAME OVER. Dengan terlebih dahulu kita menjadikan FOTOGRAFI ini sebuah LIFESTYLE atau bagian dalam diri kita,  maka dengan sendirinya hal ini akan menjadi sesuatu yang menyenangkan dan anda akan enjoy untuk menjalaninya. Terlepas seberapa keras anda akan belajar dan rintangan yang menghadang, anda akan tetap berpikir positif dan santai dalam menjalaninya.
      Lalu mungkin ada pertanyaan "Jika memang bisa menghasilkan, lalu caranya bagaimana?" Jawaban dari saya yaitu "SABAR, BELAJAR dan TUNJUKKAN". Baik saya akan bercerita sedikit tentang latar belakang saya. Saya lulusan SMK Pangudi Luhur Muntilan Jurusan Otomotif, Kemudian kuliah di Teknik Komputer, Orang tua dan kakak saya seorang Militer, istri saya seorang Psikolog dan sekarang saya bekerja menjadi PUSTAKAWAN .Dilihat dari latar belakang saya saja, tak ada sedikitpun kan alasan saya untuk mencintai DUNIA FOTOGRAFI, namun cinta kan gak butuh alasan. Dari situ saya merasakan Tuhan memberi jalan saya atas kerja keras saya belajar. Dan ingat Tuhan punya Seribu jalan untuk memberi umatny. Belum lama ini teman saya yang ada di Yogya, menghubungi saya dan menawar salah satu foto saya yang di instagram, untuk sarana promosi dia yang ingin membuka tour n travel. Dan untuk tahun ini ada beberapa projek ntah itu pre wedding ataupun event yang sudah terjadwal 6 bulan kedepan. Dan ada juga yang menawari saya menjadi fotografer di agen wisatanya. Itu sedikit saja yang bisa saya Share kepada anda semua.

SARAN SAYA
- Jangan pernah berhenti Belajar dan selalu mencoba.
- Bagikan Hasil Karyamu biarkan publik yang menilai.
- Jangan MONEY ORIENTED dahulu, jadikan ini sebagai LIFESTYLE.
- Selalu Berdoa kepada TUHAN dan Bersabar menanti jalannya.

Sekian dan terimakasih.

0 comments:

Post a Comment